Translate

Sabtu, 14 Maret 2015

Jenis Mesin Bubut



Jenis mesin bubut pada garis besarnya diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu:
1. Mesin bubut ringan
Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk peralatannya kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda kerja yang berukuran kecil. Mesin ini terbagi atas mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut yang besar dan berat.
2. Mesin bubut sedang (medium lathe)
Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi dengan penggabungan peralatan khusus. Oleh karena itu mesin ini digunakan untuk pekerjaan yang lebih banyak variasinya dan lebih teliti. Fungsi utama adalah untuk menghasilkan atau memperbaiki perkakas secara produksi.
3. Mesin bubut standar (Standard Lathe)
Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam pembuatan mesin-mesin bubut pada umumnya.
4. Mesin bubut meja panjang (Long Bed Lathe)
Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan panjang dan besar, bahan roda gigi dan lainnya.
Jenis lain mesin bubut secara prinsip
1. Mesin bubut centre lathe
Mesin bubut ini dirancang utnuk berbagai macam bentuk dan yang paling umum digunakan, cara kerjanya benda kerja dipegang (dicekam) pada poros spindle dengan bantuan chuck yang memiliki rahang pada salah satu ujungnya, yaitu pada pusat sumbu putarnya, sementara ujung lainnya dapat ditumpu dengan center lain.
2. Mesin Bubut Sabuk
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi yang digerakkan sabuk atau puli pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
3. Mesin bubut vertical turning and boring milling
Mesin ini bekerja secara otomatis, pada pembuatan benda kerja yang dibubut dari tangan, pekerjaan yang tidak dilakukan secara otomatis hanyalah pemasangan batang-batang yang baru dan menyalurkan produk-produk yang telah dikerjakan, oleh sebab itu satu pekerja dapat mengawasi beberapa buah mesin otomatis dengan mudah.
4. Mesin bubut facing lathe
Sebuah mesin bubut terutama digunakan untuk membubut benda kerja berbentuk piringan yang besar. Benda-benda kerjanya dikencangkan dengan cakar-cakar yang dapat disetting pada sebuah pelat penyeting yang besar, tidak terdapat kepala lepas.
5. Mesin Bubut Turret
Mesin bubut turret mempunyai ciri khusus terutama menyesuaikan terhadap produksi. “Ketrampilan pekerja” dibuat pada mesin ini sehingga memungkinkan bagi operator yang tidak berpengalaman untuk memproduksi kembali suku cadang yang identik. Kebalikannya, pembubut mesin memerlukan operator yang sangat terampil dan mengambil waktu yang lebih lama untuk memproduksi kembali beberapa suku cadang yang dimensinya sama.
Karakteristik utama dari mesin bubut jenis ini adalah bahwa pahat untuk operasi berurutan dapat disetting dalam kesiagaan untuk penggunaaan dalam urutan yang sesuai. Meskipun diperlukan keterampilan yang sangat tinggi untuk mengunci dan mengatur pahat dengan tepat tapi satu kali sudah benar maka hanya sedikit keterampilan untuk mengoperasikannya dan banyak suku cadang dapat diproduksi sebelum pensettingan dilakukan atau diperlukan kembali.
6. Mesin bubut Turret Jenis Sadel
Mempunyai turret yang dipasangkan langsung pada sadel yang bergerak maju mundur dengan turret
Mesin bubut turret vertikal adalah sebuah mesin yang mirip Freis pengebor vertikal, tetapi memiliki karakteristik pengaturan turret untuk memegang pahat. Terdiri atas pencekam atau meja putar dalam kedudukan horizontal, dengan turret yang dipasangkan diatas rel penyilang sebagai tambahan, terdapat paling tidak satu kepala samping yang dilengkapi dengan turret bujur sangkar untuk memegang pahat.
Semua pahat yang dipasangkan pada turret atau kepala samping mempunyai perangkat penghenti masing-masing, sehingga panjang pemotongan dapat sama dalam daur mesin yang berurutan. Pengaruhnya adalah sama seperti bubut turret yang berdiri pada ujung kepala tetap. Dan mempunyai segala ciri yang diperlukan untuk memudahkan pemuat, pemegang dan pemesinan dari suku cadang yang diameternya besar dan berat. Pada mesin ini hanya dilakukan pekerjaan pencekaman.

Jenis Cutter Frais



Jenis-Jenis Pisau Frais
Pisau mesin frais atau Cutter mesin frais baikhorisontal maupun vertical memiliki banyak sekali jenis dan bentuknya. Pemilihan pisau frais berdasarkan pada bentuk benda kerja, serta mudah atau kompleksnya benda kerja yang akan dibuat.
a. Pisau mantel
Pisau jenis ini dipakai pada mesin frais horizontal. Biasanya digunakan untuk pemakanan permukaan kasar (Roughing) dan lebar.
b. Pisau alur
Pisau alur berfungsi untuk membuat alur pada bidang permukaan benda kerja. Jenis pisau ini ada beberapa macam yang penggunaanya disesuaikan dengan kebutuhan.
c. Pisau frais bergigi
  Pisau jenis ini digunakan untuk membuat roda gigi sesuai jenis dan jumlah gigi yang diinginkan. Pada pisau bergigi ini benda yang tersayat akan lebih cepat, dikarenakan bentuk pisaunya yang bergigi. 
d. Pisau frais radius cekung dan cembung

Pisau jenis ini digunakan untuk membuat benda kerjanya yang bentuknya memiliki radius dalam (cembung atau cekung). Pisau frais radius cekung proses kerjanya sama dengan pisau radius cembung hanya saja yang membedakan adalah bentuk pisau yang berbeda.
e. Pisau frais alur T 

  Pisau ini hanya digunakan untuk membuat alur berbentuk T seperti halnya pada meja mesin frais. Benda kerja yang akan disayat diatur dengan selera operator, sehingga menghasilkan bentuk sayatan yang diinginkan.
f. Pisau frais sudut
Pisau ini berguna untuk membuat alur berbentuk sudut yang hasilnya sesuai sudut pisau yang digunakan. Pisau jenis ini memiliki sudut-sudut yang berbeda diantaranya 30, 45, 50, 60, 70, 80 derajat.
g. Pisau jari

Ukuran pisau jenis ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai ukuran besar. Pada pengoperasiannya biasanya dipakai untuk membuat alur pada bidang datar atau pasak dan jenis pisau ini pada umumnya dipasang pada posisi tegak (mesin frais vertical).
h. Pisau frais muka dan sisi

Jenis pisau ini memiliki mata sayat dimuka dan disisi, dapat digunakan untuk mengfrais bidang rata dan bertingkat.
i. Pisau frais pengasaran

Pisau jenis ini mempunyai satu ciri khas yang berbeda sisinya berbentuk alur helik. Cara tersebut dapat digunakan untuk menyatat benda kerja dari sisi potong cutter sehingga potongan pisau ini mempu melakukan penyayatan yang cukup besar.
j. Pisau frais gergaji
Pisau jenis ini digunakan untuk memotong atau membelah benda kerja. Selain itu juga dapat digunakan untuk membuat alur yang memiliki ukuran lebar kecil.

Jenis Busi



Busi adalah komponen yang berfungsi untuk memercikkan bunga api didalam ruang bakar. Percikan bunga api ini dihasilkan dari tegangan tinggi antar electrode yang dibangkitkan oleh ignition coil. Temperatur didalam ruang bakar dapat mencapai 2500 derajat Celcius dan tekanannya mencapai 50 kg/cm2. Tekanan serta temperatur yang sangat tinggi tsb harus mampu ditahan oleh busi.
Pada intinya, konstruksi busi terdiri dari insulator dan electrode. Electrode biasanya menggunakan logam yang dilapis dengan nickel, chrome, mangan, silikon dll agar mampu menahan kondisi ekstrim sedangkan insulatornya berbahan dasar aluminia.
Berdasar kemampuan mentransfer panas, busi dibagi dalam dua tipe yaitu:
  • Panas
    Busi tipe panas adalah busi yang lebih lambat untuk mentransfer panas yang diterima. Cepat mencapai temperatur kerja yang optimal namun jika untuk pemakaian yang berat bisa terbakar. Biasa digunakan pada motor-motor standard untuk penggunaan jarak dekat.
  • Dingin
    Busi tipe dingin lebih mudah mentransfer panas ke bagian head cylinder. Biasanya digunakan untuk penggunaan yang lebih berat misalnya untuk balap atau pemakaian jarak jauh karena sifatnya yang mudah dalam pendinginan.
Masing-masing produsen busi menerapkan nilai rating panas yang berbeda. NGK memberikan rating panas sampai dingin dengan nilai dari 2 ~ 11, Denso menetapkan rating dari 9 ~ 37 sedangkan Champion memberikan rating dari 1 ~ 25.
Pada umumnya, pabrikan sepeda motor menggunakan busi dengan tipe medium misalkan untuk merk NGK menggunakan rating 6, 7 atau 8 dan untuk merk Denso menggunakan rating 22 atau 24 karena penggunaan oleh konsumen yang bervariasi.
Klasifikasi tipe busi ini didasarkan oleh faktor-faktor sbb:
  • Jarak antara electrode tengah dengan insulator (ukuran volume gas). Busi tipe panas mempunyai volume yang lebih besar.
  • Konduktifitas thermal insulator dan electrode
  • Konstruksi electrode
  • Dimensi gap pada ujung electrode
Pemilihan tipe busi yang sesuai didasarkan pada:
  • Campuran bahan bakar yang digunakan
  • Perbandingan kompresi.
  • Ignition timing (waktu pengapian)
  • Kualitas bahan bakar dan kadar oktannya.
  • Kondisi pemakaian seperti untuk balap atau pemakaian sehari-hari
  • Pola ulir pada kepala busi.
Berdasarkan keterangan diatas, maka penggantian busi dengan tipe yang berbeda dari spesifikasi standard harus disesuaikan. Tipe busi dapat diketahui dari kode yang terdapat pada sisi insulator.
Dicontohkan satu kode busi sbb:
BPR5ES-11 (NGK)
B : menandakan diameter ulir busi (B ~ 14 mm)
P : menunjukkan tipe insulator
R : tipe busi dengan resistor
5 : tingkat panas busi ( jika nilainya semakin besar berarti bertipe lebih dingin )
E : panjang ulir (19 mm)
S : tipe pengggunaan busi (S berarti standard)
-11 : Gap / celah busi yang direkomendasikan ( gap 1,1 mm)
W24ES-U (Denso)
W : menandakan diameter ulir busi (W ~ 14 mm)
24 : tingkat panas busi ( jika nilainya semakin besar berarti bertipe lebih dingin )
E : panjang ulir (19 mm)
S : tipe pengggunaan busi (S berarti standard)
U : konfigurasi gap busi
Untuk sepeda motor yang masih dalam masa garansi, diharuskan untuk menggunakan standard yang tertera pada data spesifikasi (owners manual)


Berselancar di dunia maya ... selain informasi dan pengetahuan yang didapat ... dapatkan juga penghasilannya.... semuanya gratis .... gag pake bayar ... info lebih lanjut dapat anda baca disini ...

bila tubuh panas-dingin, langsung ke dokter.
 BUSI PANAS

Saat motor hidup, jangan sesekali dipegang businya brosist, itu benar-benar busi panas.  Karena  bukan itu maksudnya busi panas, tapi busi yang pemenasan awalnya cepat. Busi yang ditandai dengan kode angka makin rendah ini, diperuntukan untuk mesin yang cenderung dingin. Itu mudah ditemui  dalam kondisi sehari-hari atau tergantung karakter mesin. Kompresi rendah atau bocor, juga boleh pakai busi ini. Biasanya sulit hidup, pakai saja dia, pasti langsung jreeeeeng.
Pengaruh iklim di tempat mesin tersebut beroperasi,  juga penentu penggunaan busi panas. Misalnya di daerah pegunungan macam Puncak di Jawa Barat, cuocok dia. “Disebut busi panas, busi tersebut mempunyai sistem pendinginan yang lambat. Kondisi busi saat mesin menyala selalu berada pada posisi idealnya,”  ungkap Sarwono Edhi, selaku Senior Analyst Technical Service Division PT AHM.
Lebih dekatnya, pakai busi panas  mesin  mudah dihidupkan pagi hari. Motor tak perlu dicuk. Suhu mesin yang dingin akan dipancing busi yang sudah ideal. “Analoginya gampang, bila mesin lama diam (mati), akan mudah dihidupkan setara motor yang barusan dimatikan dan kembali dinyalakan,” sambar Jawir dari bengkel motor RPM di bilangan Ciganjur, Jakarta Selatan. Pendapat Jawir ada benarnya, karena busi dari motor yang baru saja dimatikan berada dalam suhu ideal.
Namun, sesuai karakternya yang cepat panas, busi ini akan cepat mati jika dipasang pada mesin yang tak sesuai dengan peruntukannya. Gejala awalnya bisa di periksa dari warna di dioda atau ujung busi, jika berwarna putih pucat artinya brosist harus menurunkan angka busi alias mengganti dengan busi karakter lebih dingin.
Busi Dingin

Kebalikan dari mesin berkarakter ‘dingin’. Busi yang kian besar angka kodenya ini diperuntukan untuk mesin-mesin yang emosinya meledak-ledak, kan panasan. Misal mesin berkompresi tinggi. Biasanya mesin korekan yang telah diup-grade atau lebih dekatnya mesin balap. Sehingga komponen pengapian tidak perlu bersusah-susah untuk menghasilkan ledakan, lantaran pemanpatannya padat.
“Pemakaian busi tipe ini juga berlaku pada mesin standar tapi suhu udara lingkungannya panas. Misalnya  di pesisir pantai atau di garis katulitiwa, tentu butuh busi yang cepat melepas panas,” ujar Kris, pramuniaga dari toko Variasi Standard Motor di bilangan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Jika busi dingin dipakaikan pada mesin berkarakter dingin maka mesin tersebut akan sulit hidup. Sekalinya hidup, pembakaran tidak akan sempurna karena banyak uap bahan bakar yang tidak terbakar. Di situlah terjadi penumpukkan kerak.
Sesuaikan Dengan Iklim
Bawaan standar motor di Indonesia telah disesuaikan spesifikasi businya. Ya, antara dingin dan panas, namun tidak seperti demam tadi. Busi pabrikan telah pukul rata dari Sabang sampai Merauke dari wilayah pantai sampai gunung lembah dan bukit, gang juga bisa, semua sama.
Pakai merek NGK maka kodenya C7HSA, dan jika merek Denso akan dipatok U22FSU.  Silakan dicek pada motor brosist, benar nggak? Kalau salah, telepon aja reporternya. Atau silakan dijawab di facebook. Tapi jangan dicaci maki, maklum menyusun cerita seperti ini bikin otak keriting juga brosist.
Tak ada salahnya settingan pabrik yang pukul rata tadi dibuat lebih spesifik. Contoh jika brosist tinggal di daerah dingin, bisa coba mengganti busi dengan kode angka 1 tingkat lebih rendah atau lebih kecil dari bawaannya. Artinya dipilih busi dengan karakter panas. Dengan pemilihan busi yang tepat, mesin motor akan mudah hidup dan kerak di dalam ruang bakar menjadi minim. Adit